Sistem Pemrosesan File dan Data Base Management System (DBMS)

Assalamuallaikum Wr. Wb.
Willkommen zurück auf meinem Blog


DATA DAN BASIS DATA


Data adalah kumpulan dari fakta-fakta yang didapatkan melalui observasi secara langsung maupun secara tidak langsung yang tentunya didasarkan apa yang benar-benar terjadi, data sendiri data berupa kumpulan objek-objek berupa tulisan, angka-angka, grafik, tabel, diagram, gambar, suara, video, lambang, atau simbol yang dapat disimpan, diedit, didaur ulang, dan dapat diolah menjadi sebuah informasi yang berguna bagi sebagian orang untuk tujuan tertentu.
Basis data (data base) adalah kumpulan dari data-data yang tersimpan secara sistematis yang telah teroganisir dan saling berelasi atau mempunyai keterhubungan anatara data yang satu dengan data yang lainnya serta disimpan di dalam suatu perangkat lunak (software) komputer yang nantinya akan memberikan informasi bagi penggunanya.

SISTEM PEMROSESAN FILE (TRADISIONAL) VS DATA BASE MANAGEMENT SYSTEM (DBMS)
Sistem pemrosesan file dikenal juga dengan pengolahan data secara tradisional yang melakukan penyimpanan file-file secara terpisah yang di mana hanya dapat digunakan untuk satu aplikasi saja atau dikenal juga dengan sebutan stand alone, jika ada data yang diubah atau diperbaiki, data tersebut akan menimbulkan data rangkap yang berbeda atau tidak konsisten di setiap basis data. Sedangkan data base management system (DBMS) ialah suatu perangkat lunak (software) yang tentunya digunakan untuk mengelola data yang disediakan dan dikelola secara terpusat, artinya semua data dapat diakses oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan hanya pada satu aplikasi saja, karena data yang ada saling berhubungan dan saling berkaitan.
Berikut ini adalah kelebihan data base management system (DBMS) dibandingkan dengan sistem pemrosesan file (tradisional).
            a.                   Stand Alone VS Data Sharing
  Ini artinya dalam pengelolaan sistem pemrosesan data secara tradisional adalah bersifat stand alone (berdiri sendiri) yang di mana data-data yang ada disimpan secara terpisah antara setiap aplikasi yang ada, sedangkan DBMS menggunakan prinsip data sharing yang di mana pengelolaan datanya dapat diubah dan diakses kembali oleh banyak pengguna (user) oleh hanya satu software saja.
          b.            Kerangkapan Data dan fleksibellitas
 Seperti juga yang telah diuraikan pada poin a, bahwa pengelolaan data secara tradisional bersifat stand alone yang artinya jika data sewaktu-waktu diubah maka akan menimbulkan kerangkapan data yang menimbulkan adanya data yang berbeda di setiap software, karena pada pengelolaan secara tradisional data yang diubah hanya pada satu basis data, maka basis data yang lain tidak akan ikut ter-update juga, tentunya hal ini membuat data menjadi tidak fleksibel dengan adanya perubahan yang terjadi pada data. Sedangkan pada DBMS jika ada data yang telah diubah oleh satu aplikasi maka secara otomatis aplikasi lainnya juga akan ikut ter-update sesuai dengan data yang telah diubah, sehingga tidak emnimbulkan adanya perbedaan dan kerangkapan data serta tentunya basis data akan lebih fleksibel.
            c.                   Kosistensi Data dan Integritas
  Sistem pemrosesan file atau yang dikenal secara tradisional menyimpan file-file data secara terpisah, sedangkan prinsip pengelolaan data pada DBMS menggunakan prinsip terpusat, oleh sebab itu tradisional nantinya akan menimbulkan data yang tidak konsisten di antara setiap software yang ada. DBMS juga mengelola file-file data serta relasi-relasinya dengan tujuan agar data selalu dalam keadaan valid dan konsisten.
            d.                  Keamanan (Security)
 Pada data base management system (DBMS) menyediakan sistem pengamanan data sehingga membuat data tidak mudah untuk diakses oleh orang yang tidak memiliki hak akses. (source: adelovaazura.blogspot.com/2010/12/file-tradisional-vs-dbms.html?m=1). Tentunya dengan adanya sistem pengamanan seperti ini membuat DBMS akan lebih aman untuk menyimpan file-file karena tidak semua orang dapat mengkases aplikasinya, sedangkan untuk tradisional tentunya membuat data dapat disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab karena basis data pada aplikasi tersebut dapat dengan mudah diakses oleh siapa pun tanpa dibatasi oleh batasan hak akses tertentu.
            e.                   Efektifitas dan Efisiensi
 Tentunya dengan adanya data base management system (DBMS) untuk mengubah, menyimpan ataupun mengkases kembali data akan lebih mudah dan lebih menghemat waktu dibandingkan dengan sistem pemrosesan file (tradisional).

JENIS-JENIS DBMS (DATA BASE MANAGAMENT SYSTEM)
 Berikut di bawah ini adalah beberapa jenis-jenis dari data base management system DBMS.
            1.                  MySQL


 Ialah satu di antara perangkat lunak (software) dari sistem manajemen basis data (DBMS) yang bersifat multiuser yang dapat digunakan oleh beberapa pengguna (user) dalam waktu yang bersamaan dan multithiread yang dapat menangani data yang cukup besar tanpa adanya hambatan tertentu. MySQL ini biasanya menangani data dalam bentuk diagram dan tabulasi yang mempunyai batas banyaknya tabel hingga 4GB yang juga memiliki sasaran untuk menciptakan sebuah basis data dan struktur relasi. MySQL ini memiliki kecepatan koneksi cukup mumpuni yang memproses lebih banyak SQL per satuan waktu yang kecepatannya digunakan untuk query-query yang sederhana dan cukup mudah digunakan sehingga cocok untuk digunakan sebagai backend untuk aplikasi berbasis web dan berbasis CGI (komputer grafis), akan tetapi kecepatannya masih cukup lambat untuk menangani query yang kompleks, seperti left join yang banyak dan penggunaan subquery. MySQL memiliki 3 jenis tipe data, yaitu tipe data numberik (integer, tiny integer, small integer, medium integer, big integer, float, double, dan real), tipe data date and time (date, date time, time, dan year), dan tipe data string. Selain itu, dalam hal keamanan (security) MySQL juga menyediakan manajemen user dan sistem password yang fleksibel dan aman sebab semua password traffic dalam keadaan terenkripsi. Kelemahan dari MySQL ini sendiri adalah belum mendukung koneksi ke dalam bahasa pemrograman visual, seperti VB, Delphi, dan Foxpro serta data yang ditangani belum begitu besar.

            2.                  Microsoft Access



 Ialah satu di antara pengelolaan basis data (database) yang banyak menangani data berbentuk tabulasi (tabel) buatan Microsoft yang tentunya hanya dapat dijalankan di sistem operasi windows saja dan juga merupakan bagian dari Microsoft office yang biasanya kebanyakan digunakan oleh instansi-instansi kecil (small system) hingga menengah yang tentunya digunakan sebagai aplikasi basis data (database) komputer rasional. Ms. Access sendiri sangat kompabilitas dengan bahasa pemrograman structured query language (SQL). Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Ms. Jet Database Engine dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif. Ms. Access ini kurang mendukung jika diakses melalui jaringan sehingga aplikasi yang digunakan oleh pengguna cenderung menggunakan solusi sistem manajemen basis data yang bersifat server atau client.

            3.                  Microsoft Visual Foxpro


 adalah bahasa pemrograman berorientasi objek dan procedural dari Microsoft. (source: wikipedia.org/wiki/Visual_Foxpro). Visual foxpro ini hanya dapat dijalankan di dalam sistem operasi Microsoft Windows. Model data yang ditangani dari Visual Foxpro ini ialah berupa model rasional. Model rasional ini merupakan model yang paling sederhana sehingga bersifat user friendly, untuk model data yang ditampilkan yaitu berupa sekumpulan tabel dua dimensi. Visual Foxpro ini memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan produk desktop dan client atau server lain yang dapat membangun aplikasi berbasis web.

      4.      Oracle

 Ialah basis data relasional yang terdiri dari kumpulan data dalam suatu sistem manajemen basis data Relational Database Management System (RDBMS). (source: wikipedia.org/wiki/Basis_data_Oracle). Oracle juga dikenal sebagai database server untuk internet dan juga jaringan, karena biasanya pengaksesan data dilakuakn secara online, Oracle ini nantinya akan mengolah sebuah informasi secara terbuka, komprehensif, dan terintegrasi, seperti layaknya MySQL, Oracle juga merupakan perangkat lunak (software) basis data yang bersifat multiuser yang dapat melayani banyak user (pengguna) yang terkoneksi dalam waktu yang bersamaan dan mengakses data yang sama sehingga mampu untuk menghindari konflik data. Oracle memisahkan antara proses database server dan aplikasi client yang tentunya akan menangani hal yang berbeda pula, untuk server akan menangani proses database, sedangkan client hanya akan menangani untuk menampilkan data, dengan adanya pemisahan proses ini dapat mengurangi adanya kemacetan data. Oracle ini memiliki kelebihan yang mendukung ukuran database yang sangat besar hingga berukuran terabyte dan kecepatan akses datanya juga tinggi dan akurat dalam satuan waktu. Oracle juga memiliki kemampuan technology cluster server, di mana jika terdapat 100 unit server, maka 100 unit server tersebut dapat aktif bekerja sama sebagai 100 aktif server. Oracle ini terkenal dengan kerumitan dan kesulitannya untuk digunakan sehingga tidak cocok untuk digunakan bagi instansi yang kecil, banyak orang yang memplesetkan Oracle ini dengan sebutan “Ora Kelar-Kelar” atau yang bermakna “tidak selesai-selesai”.


Terima Kasih
Danke Schön
.
Hoffentlich nützlich 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Entity Relationship Diagram (ERD)

Abstraksi Data, Struktur Data, dan Model Basis Data Relasional

Manajemen Proyek Perangkat Lunak