Komponen Basis Data dan Penerapannya dalam Bidang Industri


Assalamuallaikum Wr. Wb.

Willkommen zurück auf meinem Blog


KOMPONEN BASIS DATA
Berikut ini adalah komponen wajib dan utama yang harus dimiliki sebagai penyusun sistem basis data, jika komponen ini satu di antara tidak ada maka bisa dikatakan tidak terbentuk suatu sistem basis data.
          1.                  Data
Data ialah sekumpulan fakta yang didapatkan melalui suatu observasi secara langsung maupun secara tidak langsung yang tentunya didasarkan apa yang benar-benar terjadi, data sendiri data berupa kumpulan objek-objek berupa tulisan, angka-angka, grafik, tabel, diagram, gambar, suara, video, lambang, atau simbol yang dapat disimpan, diedit, didaur ulang, dan dapat diolah menjadi sebuah informasi yang berguna bagi sebagian orang untuk tujuan tertentu. Data ini tersimpan di dalam suatu sistem basis data secara terintegritas (terpusat) dan juga tentunya multi user yang dapat digunakan secara bersama-sama dalam waktu yang bersamaan pula.
          2.                  Hardware (Perangkat Keras)


Perangkat keras termasuk ke dalam komponen basis data ialah karena nantinya akan digunakan sebagai alat untuk mengelola sistem basis data yang akan berjalan dan juga sebagai pendukung operasi pengolahan data. Yang termasuk ke dalam hardware sebagai komponen basis data ialah terdiri dari CPU, keyboard, mouse, monitor, printer, disk terminal, memori, dll.
          3.                  Software (Perangkat Lunak)
Perangkat lunak di dalam suatu sistem basis data digunakan sebagai perantara antara data fisik dengan pengguna (user). Contoh yang termasuk ke dalam software sebagai komponen sistem basis data ialah sistem operasi, (seperti windows, linux, unix, dll), program aplikasi, DBMS, sistem informasi, dll.
          4.                  User (Pengguna)
Tentunya di dalam suatu sistem basis data pasti aka nada orang-orang sebagai pemakai dari sistem tersebut untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan yang berinteraksi langsung dengan sistem basis data. User ini dibagi menjadi 3 klasifikasi, antara lain.
a.                  Data base administrator
Sebagai pengguna yang bertugas untuk mengelola sistem basis data secara keseluruhan yang berhubungan langsung dengan DBMS.
b.                  Programmer
Programmer bertugas untu membangun, membuat, dan memanipulasi suatu sistem basis data.
c.                  Enduser
Enduser nantinya akan mengkases dan menggunakan basis data.
Selain dari komponen wajib dan utama di atas, suatu sistem basis data juga dapat ditambahkan beberapa komponen lain sebagai komponen pendukung. Berikut di bawah ini beberapa komponen pendukung sistem basis data.
1.                  Jaringan

Jaringan adalah jaringan telekomunikasi yang memungkinkan antar komputer untuk saling berkomunikasi dengan bertukar data dan informasi. (source: Wikipedia.org). Jaringan juga bisa dikatakan perlu sebagai komponen penyusun dari sistem basis data karena, dengan adanya jaringan inilah sebagai perantara bagi user (pengguna) basis data dapat dengan mudah untuk saling bertukar data yang diperlukan. Dengan adanya jaringan ini juga dapat mendukung suatu sistem basis data bekerja secara online dalam penggunaannya bagi user (pengguna). Dengan adanya sistem basis data berbasis online, maka akan dapat memudahkan user (pengguna) dari sistem basis data itu sendiri untuk mengkases data dan bertukar data di mana pun dan kapan pun secara mangkus dan sangkil.
2.               Prosedur
Prosedur ini memuat sebuah instruksi-instruksi dan aturan tentang bagaimana user yang ada dalam menggunakan DBMS, dan dalam merancang, memanipulasi, dan tentunya menggunakan suatu sistem basis data.
3.        Database Access Language (Bahasa Akses Basis Data)
Database access language ini digunakan untuk mengkases data ke dan dari sistem basis data, untuk memperbarui, memasukkan, atau mengkases data yang diperlukan dari sistem basis data tersebut.
4.               Data Manager
Data manager ini juga disebut sebagai cache yang bertugas untuk menangani data dalam suatu basis data dan memulihkan data yang jika kemungkinan terjadi kegagalan dari sistem basis data itu sendiri.
5.               Run Time Database Manager
Fungsi dari run time database manager ini di dalam sistem basis data sebagai komponen pendukung ialah unutk mengkonversi operasi dalam query pengguna  dan juga mengkontrol untuk menjaga kosistensi, integritas, dan keamanan data.

PENERAPAN BASIS DATA DALAM INDUSTRI
Di era teknologi digital seperti sekarang ini tentunya sistem basis data sangat diperlukan di dalam segala bidang untuk mendukung dalam pengolahan data suatu perusahaan, badan usaha, organisasi, lembaga, dll. Satu di antaranya sistem basis data sangat diperlukan di dalam bidang industri.
Di perindustrian khususnya, sistem basis data sangat diperlukan sebagai pendukung dalam pengambilan keputusan dan tentunya untuk mengelola data yang ada di badan usaha industri itu sendiri berupa, data pengelolaan pemesanan barang, data keluar-masuk barang, data persediaan barang, dan data gaji dan kepegawaian. Contohnya dalam industri makanan dan minuman, di Indonesia ada PT INDOFOOD, tentunya perusahaan industri ini akan memerlukan sebuah sistem basis data yang mengatur dan mengkoordinasikan data yang ada di dalam perusahaan ini sehingga data tersebut terintegritas, yaitu terkait dengan data jumlah barang produksi data jumlah keluar-masuk barang, data kepegawaian, data reseller, dll. Contoh lainnya ialah PT Berkah Industri Mesin Angkat (BIMA) dan juga industri tekstil seperti Grosir BajuKu.com yang menggunakan sebuah aplikasi untuk mengelola data produk yang mereka miliki.








Terima Kasih
Danke Schön
.
Hoffentlich nützlich 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Entity Relationship Diagram (ERD)

Abstraksi Data, Struktur Data, dan Model Basis Data Relasional

Manajemen Proyek Perangkat Lunak